Dosen FTI UAD Kembangkan Aplikasi Augmented Reality untuk Pembelajaran Flora Endemik Indonesia
(FTI News) Dalam upaya mendukung pengembangan inovasi teknologi pendidikan, Dosen Informatika Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan dosen PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP UAD berhasil menciptakan aplikasi berbasis Augmented Reality (AR) untuk mempelajari flora endemik Indonesia bagi anak-anak. Penelitian ini tidak hanya menghasilkan prototipe aplikasi yang canggih, tetapi juga didukung penuh oleh pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program penelitian bantuan luaran prototipe. Dosen peneliti utama yang terlibat dalam pengembangan aplikasi ini adalah Wahyu Pujiyono, M. Kom, dan Guntur Maulana Zamroni, B.Sc., M. Kom. dari Program Studi Informatika FTI UAD berkolaborasi dengan Amaliyah Ulfah, M.Pd. dari Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP UAD.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Flora endemik, yang hanya dapat ditemukan di wilayah tertentu, memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, informasi tentang flora ini masih belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, terutama oleh anak-anak. Dalam kegiatan pembelajaran, meghadirkan sumber beajar langsung berupa objek tanaman edemik kedalam kelas menjadi permasalahan tersendiri. Melalui aplikasi AR yang dikembangkan, pengguna dapat mengeksplorasi berbagai jenis flora endemik dengan cara yang interaktif dan menyenangkan.
“Kami ingin menggabungkan teknologi dan pendidikan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik,” ungkap Wahyu Pujiyono. “Dengan menggunakan AR, pengguna dapat melihat model 3D flora endemik, mendapatkan informasi detail mengenai berbagai jenis flora endemik yang ada di Indonesia tanpa harus keluar kelas”.
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap yang sistematis. Pada tahap awal, dilakukan analisis kebutuhan untuk memahami bagaimana aplikasi AR dapat memenuhi kebutuhan pembelajaran dan pengembang multimedia untuk merancang konten yang akurat dan relevan.
Tahap berikutnya adalah pengembangan prototipe aplikasi. Dalam tahap ini, berbagai elemen utama, seperti desain antarmuka pengguna, pemrograman fungsi AR, dan integrasi konten edukasi, dirancang dengan seksama. Aplikasi ini dirancang agar dapat digunakan pada perangkat mobile android sehingga mudah diakses oleh pelajar, guru, dan masyarakat umum.
“Kami memprioritaskan kemudahan penggunaan,” tambah Guntur Maulana Zamroni. “Tujuannya adalah agar aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa saja tanpa memerlukan perangkat keras yang mahal.”
Pendanaan dari DRTPM Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadi salah satu kunci keberhasilan penelitian ini. Dukungan ini memungkinkan tim peneliti untuk mengakses sumber daya yang diperlukan, termasuk perangkat lunak canggih dan konsultasi dengan pakar di bidangnya.
Prototipe aplikasi ini telah melalui tahap uji coba awal yang melibatkan ahli media, siswa sekolah dasar dan guru sebagai responden. Hasilnya menunjukkan bahwa aplikasi ini mampu meningkatkan minat dan pemahaman pengguna terhadap flora endemik Indonesia. Banyak pengguna menyatakan bahwa visualisasi 3D dan interaktivitas yang ditawarkan aplikasi ini membuat proses belajar menjadi lebih menarik dibandingkan metode konvensional.
/Edit (ns)