Menjalin Tali Silaturahmi dengan Mudik
(FTI Press) Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh barokah, bulan penuh ampunan. Banyak kegiatan positif yang dilakukan oleh umat Islam seperti sholat berjamaah, sholat tarawih, buka puasa bersama, kajian-kajian tentang agama islam, tadarus Al Quran dan masih banyak kegiatan positif lainnya. Ada hal yang tak luput dari perhatian kita semua dan sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia adalah mudik. Tradisi mudik ini bisa dibilang hanya ada di Indonesia saja. Karena mudik, kota – kota besar akan menjadi lengang, jalanan tidak lagi macet. Salah satunya Kota Yogyakarta yang merupakan kota pendidikan, dimana banyak kampus-kampus didirikan di kota gudeng ini. Di kota Jogja ini ada kampus negeri maupun Kampus swasta yang memiliki ribuan mahasiswa, tentunya asal mahasiswa tersebut dari seluruh wilayah nusantara. Biasanya fenomena bulan suci Ramadhan tersebut akan dimanfaatkan oleh setiap mahasiswa untuk mudik ke daerah asal.
Salah satu mahasiswa FTI Universitas Ahmad Dahlan, Denok Rahayu Hastuti saat ditemui reporter fakultas mengungkapkan “ bahwa dirinya nanti akan mudik menuju Kalimantan tepatnya di kampung halaman Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara. Tentunya pulang kampung ini merupakan salah satu obat kebahagiaan yang saya nantikan. Pulang adalah tujuan saya. Lama tidak pulang dan berada di luar daerah meninggalkan tempat tinggal asal untuk menuntut ilmu, pasti akan menimbulkan rasa rindu kepada keluarga. Contoh sederhana, jika kita berada di kampus beberapa jam lebih lama dibanding biasanya maka kita akan gelisah, jenuh dan timbul keinginan untuk pulang menjadi sangat kuat. Meskipun dalam perjalanan pulang mudik nanti akan menempuh waktu dua hari dari Yogyakarta menuju Kalimantan, rasa lelah setelah menempuh perjalanan panjang tersebut akan terobati jika sudah bertemu keluarga tercinta. Ungkap mahasiswa teknik kimia yang merindukan masakan ibundanya, yaitu sayur asem ikan putih.
Denok juga menambahkan Pada umumnya masyarakat di Indonesia saat mudik seperti, mahasiswa yang rutin pulang ke kampung halaman menjelang ‘Idul Fitri atau Lebaran akan menempuh segala cara yang positif supaya pulang, tak peduli betapapun kesulitan dan kesukaran yang dihadapi untuk mudik. Seperti berdesak-desakan di kereta api, kapal laut, berjubel di bis, kemacetan panjang selama dalam perjalanan, sampai menempuh ratusan kilometer menggunakan sepeda motor dengan risiko kepanasan dan kehujanan. Tentunya semua itu dilakukan dalam rangka merayakan Lebaran di kampung halaman sekaligus untuk ajang silaturahmi dalam setahun bersama sanak keluarga.
Ditempat terpisah Endah Sulistiawati, S.T., M.T. Wakil Dekan Fakultas Teknologi Industri mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1435 H dan Hari Raya Idul Fitri 1Syawal 1435 H. Beliau juga berpesan kepada seluruh mahasiswa yang akan mudik untuk merayakan lebaran di kampung halamannya masing – masing, tentunya harus berhati-hati serta waspada dalam perjalanan pulang maupun kembali lagi ke Jogja serta senantiasa untuk menjaga ibadah puasa dan kesehatannya selalu, sehingga nanti tiba dengan selamat sampai tempat tujuan. Mudik, merupakan ajang silaturahmi serta gerbang pemerataan pengetahuan, sarana informasi, dan gagasan terbaik, bagaimana para intelektual muda khususnya para mahasiswa yang selama sebelas bulan berada di kampus untuk menuntut ilmu, dapat pulang dan mengisi bulan keduabelasnya di tanah kelahirannya. Bagaimana para mahasiswa meluangkan waktu untuk bertemu keluarga tercinta setelah mendapat ilmu selama berada di kampus yang menempanya. Endah Sulistiawati yang berkecimpung di bidang kemahasiswaan juga mengingatkan bahwa mahasiswa yang sudah ada di kampung halaman jangan lupa untuk krs online sesuai dengan kalender akademik UAD semester gasal 2014/2015, serta sampaikan salam hormat kami keluarga besar Fakultas Teknologi Industri universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta kepada seluruh orang tua/wali dan keluarga mahasiswa. (ns)