Pelatihan Foodpreneurship “Membangun Kemandirian Pangan Melalui Inovasi Dan Enterpreneurship”.
(FTI Press) Pernahkah Anda mempunyai makanan berlebih sehingga akhirnya makanan tersebut akhirnya hanya terbuang, Jika pernah, maka sebaiknya berbagi makanan berlebih tersebut untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan dengan menggunakan platform Gifood.id yaitu suatu aplikasi berbagi makanan bagi orang yang mempunyai makanan berlebih kepada orang yang lebih membutuhkan. Hal Tersebut disampaikan Fathin Naufal Nur Islam dalam acara pelatihan Foodpreneurship Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Universitas Ahmad Dahlan pada Senin 17 September 2018 di Gedung Islamic Center Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan. Tema pada acara tersebut yaitu “Membangun Kemandirian Pangan Melalui Inovasi Dan Enterpreneurship”.
Berdasarkan data yang didapatkan dari Food and Agriculture Organization (FAO) mengenai seberapa banyak jumlah makanan yang terbuang setiap tahun yang tersebar di seluruh dunia. Indonesia menempati posisi kedua negara yang paling banyak dalam membuang makanan. Dengan data tersebut Fathin Naufal Nur Islam dan teman-temannya membuat aplikasi gifood.
Gifood merupakan sebuah aplikasi yang dapat menghubungkan antara orang yang memiliki makanan lebih atau berlebihan dengan mereka yang sangat membutuhkannya. “Dengan menggunakan aplikasi Gifood, kami berharap akan mampu mengurangi limbah makanan dan mengurangi jumlah orang yang kelaparan .
Pelatihan Foodpreneurship yang diikuti seluruh mahasiswa Teknologi Pangan tersebut juga menghadirkan narasumber Azka Yahdiyani Putri (Sociopreneur). Azka Yahdiyani Putri menyampaikan tentang sociopreneur. menurut beliau banyak orang yang mengira bahwa menjadi sociopreneur tidak mendapatkan keuntungan atau memperoleh hasil, sebaliknya anggapan tersebut salah.
Orang yang menekuni sociopreneur bukan berarti dia tidak mendapatkan profit sama sekali. Mereka tetap berorientasikan kepada profit, namun tujuan utama dari sociopreneur adalah membantu pemecahan masalah lingkungan sosial, seperti kegiatan berwirausaha berbasis bisnis namun dengan misi utama menciptakan social-impact yakni meningkatkan harkat dan taraf hidup masyarakat kelas menengah ke bawah.
/(ns)