Pengabdian Kepada Masyarakat Dosen Teknologi Pangan FTI UAD “Aplikasi Pembuatan Cuka Kelapa Sebagai Bahan Pengawet Alami dan Thoyib”
(FTI Press) Saat ini masyarakat dihadapkan dengan berbagai pilihan untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan sehari-hari. Keinginan agar pangan yang aman, sehat, utuh, dan halal terkadang masih belum tercukupi. Mengingat masih maraknya produk pangan segar yang penanganannya belum memadahi. Seperti penggunaan pengawet yang ternyata tidak aman digunakan untuk produk makanan seperti ayam, tahu, ikan dll. Hal tersebut disampaikan dihadapan Ibu-ibu ‘Aisyiah Pimpinan Ranting Aisyiah (PRA) Wirobrajan dan Patangpuluhan, oleh Titisari Juwitaningtyas, S.T.P., M Sc. (Dosen Program Studi Teknologi Pangan FTI UAD) dalam rangka pengabdian kepada Masyarakat.
Lebih lanjut Titis menyampaikan bahwa “Penyediaan pengawet alami untuk meningkatkan umur simpan makanan merupakan tantangan tersendiri, ditengah maraknya penggunaan pengawet kimia yang beredar di tengah masyarakat saat ini. Permasalahan kontaminan mikroba telah menjadi perhatian banyak kalangan baik pemerintah, pelaku usaha, konsumen, maupun pemerhati kesehatan. Asam asetat yang dikenal sebagai cuka memiliki sifat sebagai antimikroba, disebabkan kemampuannya menurunkan pH dan menyebabkan instabilitas membran sel pada bakteri patogen.
Pembuatan asam asetat (cuka) dari air kelapa sebagai pengawet alami serta mengetahui pengaruh aplikasinya pada penghambatan pertumbuhan mikroba Listeria monocytogenes pada daging ayam tahu, ikan dll. Cara pembuatannya sangatlah mudah yaitu air kelapa tua segar di didihkan lalu ditambahkan bakteri dan gula. Setelah itu difermentasi selama 7 hari. Lalu di didihkan kembali untuk dihilangkan alkoholnya. Cuka ini paling efektif untuk digunakan sebagai pengawet daging ayam pada penyimpanan suhu dingin. Air kelapa merupakan pengawet alami yang dibuat melalui proses fermentasi. Pada dasarnya air kelapa juga dapat dibuat dengan memanfaatkan limbah pertanian lainnya misalnya kulit pisang. Teknologi yang digunakan relatif sederhana, ramah lingkungan dan relatif murah. Dan yang terpenting air kelapa tersebut mempunyai kemampuan sebagai antimikroba”.
Salah satu poin dari tri dharma perguruan tinggi adalah pengabdian masyarakat. Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) sebagai institusi yang berkiblat pada nilai-nilai tri dharma perguruan tinggi, merupakan point utama untuk mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat tersebut. Pelatihan yang diberikan kepada masyarakat merupakan salah satu wujud nyata Program Studi dalam upaya mengembangkan masyarakat agar lebih berdaya. Kegiatan ini dilakukan di Gedung Dakwah, PRA Wirobrajan Selasa 17 April 2018, dengan tema “Aplikasi pembuatan cuka kelapa sebagai bahan pengawet alami dan thoyib” /(ns)