Pengajian Memperingati Nilai-Nilai Isra Miraj dan Menyongsong Bulan Suci Ramadhan 1442 H.
(FTI News) Dalam rangka memperingati nilai-nilai Isra Miraj dan menyongsong bulan suci Ramadhan 1442 H, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian secara Daring melalui media Zoom maupun Chanel YouTube, (Selasa, 23 Maret 2021), dengan Ustad Drs. H. Anhar Anshori, Ph.D.
Dr. Muchlas, M.T. (Rektor UAD) dalam sambutannya menyampaikan ” La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid.” Barang siapa bersyukur kepada Allah SWT atas semua nikmat yang telah diberikan, maka Allah SWT akan menambah kenikmatan-kenikmatan kepada kita semua, namun jika mengingkari nikmat dari Allah SWT azab Allah SWT sangat pedih. (Q.S. Ibrahim ayat 7). Ayat ini merupakan salah satu janji Allah SWT kepada seluruh hamba-Nya yang selalu bersyukur.
Drs. H. Anhar Anshori, Ph.D. dalam tausiahnya menyampaikan makna dari QS. Al-Isra (Perjalanan Malam) “Subhaanal laziii asraa bi’abdihii lailam minal Masjidil Haraami ilal Masjidil Aqsal-lazii baaraknaa haw lahuu linuriyahuu min aayaatinaa;innahuu Huwas Samii’ul-Basiir” yang artinya Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Beliau juga menyampaikan Peristiwa Isra Miraj diperingati sebagai perjalanan suci Rasulullah sekaligus tanda kekuasaan Allah SWT. Ada 2 dimensi penting dalam sholat yaitu dimensi lahiriyah dan dimensi jiwa atau fungsinya, sholat merupakan ibadah mahdhah yaitu aktivitas atau perbuatan yang sudah ditentukan syarat dan rukunnya.
Acara Pengajian tersebut diakhiri pengarahan Drs. H. Parjiman, M.Ag. (Wakil Rektor Bidang AIK UAD) kepada Civitas Akademika dosen dan tenaga kependidikan, beliau menyampaikan bahwa Muhammadiyah merupakan Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah secara khusus mengambil peran dalam lapangan kemasyarakatan dengan pandangan bahwa aspek kemasyarakatan yang mengarah kepada pemberdayaan masyarakat. Untuk itu wajib bagi keluarga UAD baik dosen dan staff untuk aktif bermuhammadiyah diwilayahnya, dilingkungan tempat tinggal masing-masing, baik di tingkat ranting, cabang , maupun wilayah dengan harapan memajukan Muhammadiyah di lingkungan setempat.
/(ns)