Peran dan Fungsi Dosen Wali dalam Mengoptimalkan Potensi Mahasiswa untuk Mencapai Prestasi
(FTI Press) Meningkatnya jumlah mahasiswa yang diterima di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), khususnya Fakultas Teknologi Industri (FTI), tentunya harus diimbangi dengan kemampuan dosen penasehat akademik (PA) / dosen wali yang terampil dalam menangani setiap permasalahan akademik mahasiswa. Apabila hal ini tidak ditanggapi secara serius maka akan berpotensi memunculkan permasalahan yang lebih kompleks dan tentu saja akan menghambat proses akademik mahasiswa selama berkuliah. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut pihak fakultas secara berkala menyelenggarakan workshop. Kali ini menghadirkan Ismira Dewi, M.Psi, Psikolog. (dosen Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan) sebagai narasumber utama dalam Workshop “Peran Dosen Wali/Penasehat Akademik dalam Membantu Mahasiswa Mencapai Tujuan Akademik”.
Kegiatan yang diperuntukkan kepada dosen 5 program studi yang ada di lingkungan FTI UAD, berlangsung pada hari Kamis 05 Januari 2017 di Ruang Serbaguna Kampus 3 UAD. Acara terlebih dahulu dibuka oleh Kartika Firdausy, S.T., M.T. (Dekan FTI). Beliau menyampaikan peran dosen wali merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai keberhasilan belajar mahasiswa. Perannya sangat penting dalam membimbing dan mengantarkan mahasiswa menjadi yang terbaik sesuai potensinya. Dosen wali di lingkungan FTI UAD tidak memiliki background pendidikan sebagai seorang konselor, namun dituntut mampu memberikan arahan kepada para mahasiswa perwaliannya sehingga sukses mencapai tujuan akademiknya. Jika dosen wali memahami konsep mengenai tugas dan perannya, diharapkan para mahasiswa akan memiliki kesadaran untuk memanfaatkan peranan seorang dosen wali. Pada akhirnya, konsultasi dengan dosen wali merupakan sebuah kebutuhan.
Ismira Dewi, M.Psi, Psikolog dalam kesempatan tersebut menyampaikan tentang wewenang dosen wali secara akademik baik membantu mahasiswa memecahkan masalah akademik, mengembangkan kemampuan akademik mahasiswa, mencari solusi yang menghambat kelancaran studi, maupun meneruskan permasalahan yang sudah di luar kewenangannya kepada yang lebih berwenang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menurut beliau dosen wali harus selalu memotivasi memberi pendekatan kepada mahasiswa untuk mendorong, menggerakkan serta menentukan arah mahasiswa yang dibimbing. Mahasiswa tidak hanya datang ke kampus – kuliah – pulang – ke kampus lagi, tapi seorang mahasiswa harus memiliki ketrampilan soft skill yang baik. Diantaranya yang pertama adalah manajemen waktu. Tidak terlepas dari keberhasilan seorang mahasiswa, bahwa manajemen waktu merupakan salah satu penentunya. Mereka yang berhasil sering berkonsultasi dengan dosen wali mengatur waktu dengan baik untuk memenangkan kompetisi menjadi mahasiswa sebenarnya.
Tingginya antusiasme peserta ditandai dengan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan, menyampaikan kasus yang pernah dihadapi, maupun sharing best practices. Sebelum acara ditutup, para peserta workshop membentuk beberapa kelompok untuk melakukan role play perwalian guna mengetahui permasalahan yang sebenarnya. Berbagai tahap kegiatan diantaranya, menjelaskan permasalahan yang hendak dikemukakan, memilih atau menetapkan masalah yang akan dibahas lebih dulu, dan mempersilahkan anggota kelompok mengemukakan permasalahannya. Dalam simulasi tesebut banyak sekali permasalahan yang muncul diantaranya berubahnya sikap bergantung kepada keluarga ke mandiri, berubahnya fase usia remaja ke dewasa awal. Karena itu mahasiswa lebih dihadapkan ke masalah nonakademik. Banyaknya kasus yang terjadi dapat berdampak pada semangat yang merosot dan terjadi perubahan sikap maupun perilaku pada mahasiswa. / (ns)