Saksikan Dosen FTI UAD di Program Acara Langkah Pakar ADI TV Chanel 44 UHF
(FTI Press) Indonesia terletak pada pertemuan lempeng tektonik aktif, jalur pegunungan aktif, dan kawasan beriklim tropik, sehingga menjadikan sebagian wilayahnya rawan terhadap bencana alam. Jumlah korban bencana tergolong sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain. Berdasarkan data yang berhasil dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana diperoleh data statistik mengenai rekapitulasi bencana di Indonesia yang terjadi dari tahun 1815 – 2011, dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa bencana yang paling sering terjadi adalah banjir sejumlah 38 %, kemudian bencana tanah longsor dan puting beliung masing-masing sejumlah 18 %, dan bencana kekeringan sejumlah 13% sedangkan bencana lain porsinya hampir sama satu dengan yang lainnya. Perbandingan jumlah kejadian bencana per jenis bencana di Indonesia silahkan kunjungi http://dibi.bnpb.go.id)
Ardiansyah, S.T., M.Cs. & Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs.
Selama ini proses pendistribusian bantuan ke posko-posko bencana alam dari pemerintah, instansi dan masyarakat sekitar seringkali kurang merata, sedangkan masih banyak korban lain yang belum mendapatkan bantuan. Penyaluran bantuan kadang terpusat hanya di beberapa titik posko saja, sehingga bantuan menumpuk di salah satu posko sedangkan posko lain yang letaknya jauh dari masyarakat belum mendapatkan bantuan. Penyebab kurang meratanya bantuan antara lain terbatasnya informasi lokasi korban, dan belum memiliki sistem pendataan kebutuhan untuk para korban yang nantinya dapat mempermudah petugas bencana alam, instansi dan masyarakat untuk mengetahui lokasi dan kebutuhan korban di masing-masing posko bencana alam. (Silfianti W., 2013)
Dengan demikian, maka proses pendistribusian bantuan bencana alam ini tentunya memerlukan pengelolaan yang baik dan efektif. Pertimbangan tingkat pemenuhan barang yang dibutuhkan akan menjadi variabel terpenting dalam pemenuhan kebutuhan di lokasi posko bencana, maka perlu dibuat suatu sistem yang mampu memberikan informasi mengenai kebutuhan korban bencana alam di tiap-tiap posko pengungsian serta dapat memberikan informasi letak lokasi posko pengungsian. Untuk memenuhi kebutuhan pencarian lokasi posko tersebut, sistem yang akan dibuat berbasis web mobile agar sistem dapat diakses melalui perangkat mobile smartphone yang telah dilengkapi dengan GPS (Global Positioning System) sehingga dapat mengetahui koordinat letak posko, yaitu berupa data latitude dan longitude.
Implementasi sistem memanfaatkan CodeIgniter framework, Google Maps API dan JavaScript. Sistem yang dihasilkan diuji dengan dua metode, yaitu Black Box Test dan Alpha Test. Pada penelitian ini telah melakukan proses analisis, rancangan sistem, implementasi dan pengujian distribusi bantuan bencana yang diimplementasikan menggunakan teknologi web mobile yang diupload di alamat: http://www.simlogistik.net. Sistem ini diberi nama SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI BANTUAN PASCABENCANA ALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI MOBILE WEB DAN GOOGLE MAP, oleh: Ardiansyah, S.T., M.Cs. dan Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs. (Dosen Teknik Informatika FTI Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta). Berdasarkan pengujian terhadap pihak terkait, yaitu BPBD, relawan dan masyarakat, sistem ini telah dapat digunakan. Namun untuk peningkatan fungsional, maka perlu pengembangan pada penanganan kondisi tanpa sinyal dan akan dilaksanakan pada tahun ke-2. Rencananya sistem tersebut akan dikupas tuntas oleh dua narasumber Ardiansyah, S.T., M.Cs. dan Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs di ADI TV Chanel 44 UHF hari Sabtu 14 Februari 2015 pukul 19.00-20.00 Wib dalam program acara langkah pakar. Program ini merupakan salah satu program baru di ADI TV. Program ini berupa talk show yang menghadirkan dosen-dosen peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya kepada masyarakat luas. jangan lupa ya untuk tonton acara tersebut. / (ns)
Sumber : Humas Universitas