Sarjana FTI UAD Harus Punya Ide – Ide Kreatif Dan Peran Aktif Untuk Kontribusi Nyata
(FTI UAD) Prosesi wisuda merupakan rangkaian dari selesainya proses pembelajaran di sebuah kampus. Kuliah di perguruan tinggi yang kemudian diakhiri dengan wisuda hanyalah salah satu tahap kesuksesan dalam hidup. Justru, tantangan hidup yang sebenarnya menghadang dan muncul setelah wisuda. Wisuda ternyata bukan saja mendatangkan kebahagiaan, tapi juga mendatangkan rasa cemas. Tidak mau disebut penganggur di tengah-tengah masyarakat, menjadikan tantangan tersendiri bagi para sarjana yang akan memasuki babak baru. Apa yang dirasakan menjelang wisuda, tentunya bahagia dan cemas. Setidaknya dua perasaan itulah yang tampak mengemuka dari teman-teman Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) yang akan diwisuda. Mereka bahagia, karena perjuangan kuliah bertahun-tahun usai sudah. Cemas, karena ada kegamangan dalam menjalani hidup seusai kuliah. “ Ungkap Sugeng Handoko, S.T. pada acara selayang pandang alumni dalam rangka pelepasan calon wisudawan/wati Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD), Jumat 06 November 2015 bertempat di Rumah Makan Goebog Resto Jl. Wonosari Yogyakarta.
Untuk menjawab tantangan tersebut kita harus optimis dan jangan pesimis meskipun kita harus mulai membangun dari nol. Kita tidak perlu merasa cemas, minder dan takut akan kegagalan untuk menghadapi tantangan tersebut, karena FTI UAD melalui proses pendidikannya telah memberikan berbagai bekal bagi para lulusannya. sebelum diwisuda, setiap mahasiswa sejak dini sudah punya rencana yang pasti akan masa depannya, masa depan itu tidak berarti harus menjadi pegawai negeri sipil. Karena itulah, sedari dini kita harus berusaha mencari referensi sebanyak –banyaknya untuk memudahkan kita memasuki dunia kerja. Meski kalian sibuk menyiapkan rencana setelah wisuda, namun bukan berarti momen wisuda akan dilewatkan begitu saja. Prosesi wisuda tetaplah hal yang penting, karena wisuda merupakan lambang kesuksesan mahasiswa dalam melewati perjuangan di bangku perkuliahan. Selain itu pada saat wisudalah orangtua merasa bangga terhadap apa yang telah dicapai oleh putra-putrinya.
selama ini kita hanya sering berfokus pada ketakutan akan masa depan dan kecemasan hari esok, sehingga kita lupa bahwa apa yang kita lakukan hari ini akan berpengaruh besar pada hari esok. Mulai hari ini kita harus berhenti untuk menangisi kegagalan, mulai hari ini kita harus berhenti untuk hanya berdiam diri tanpa arti , dan mulai hari ini kita harus berhenti untuk mencemaskan hari esok. Lakukan semua kegiatan positif yang bisa kalian lakukan, lakukan kegiatan – kegiatan yang memiliki nilai jual, serta gali potensi yang ada disekitarmu. Negara ini butuh peran kalian, dan bukan membutuhkan kecemasan kalian. Negara ini butuh sumbangan ide – ide kreatif dan peran aktif untuk kontribusi nyata para sarjana, bukan hanya sekedar keluhan tanpa solusi yang akan menambah permasalahan bagi negara. ” Ungkap alumni Teknik Industri tahun angkatan 2006 tersebut, yang saat ini beliau aktif sebagai pengelola desa wisata dan pemuda perintis Ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran Patuk Gunungkidul Yogyakarta. / (ns)