(FTI Press) Kamis 06 September 2018 di ruang Auditorium utama Kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan, Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) menyelenggarakan Studium General dengan tema “Foodtech for Indonesia”. Studium General yang diikuti mahasiswa Teknologi Pangan angkatan 2017 dan 2018 ini, menghadirkan 2 narasumber utama yaitu : Wednes Aria Yuda, S.T.P. (Odwner Coklat Ndalem) dan Dr. Ir. Wahyu Supartono. (TIP UGM Yogyakarta).
Workshop yang diikuti ratusan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan FTI UAD tersebut dibagi menjadi 2 sesi pemateri. Materi pertama disampaikan oleh Wednes Aria Yuda, S.T.P. sebagai pemilik Coklat Ndalem dan materi kedua disampaikan oleh Dr. Ir. Wahyu Supartono. Pada materi pertama disampaikan tentang pentingnya membangun networking dalam bisnis. Menurut beliau Sebagai seorang yang menekuni dunia bisnis atau disebut pebisnis sejati sudah semestinya memahami bahwa networking merupakan hal yang sangat penting untuk terus dikembangkan. Karena dengan networking yang luas dapat membuat kegiatan bisnis menjadi semakin mudah. Apalagi saat ini didukung dengan teknologi yang semakin canggih sehingga dalam hitungan detik kita sudah bisa melakukan promosi produk kita ke masyarakat luas.
Wednes Aria Yuda juga menceritakan awal mula dari nol membangun bisnis coklat, yang dimulai dari industri rumahan yang diproduksi dari rumah di lantai 2 dengan ukuran 3×4 meter yang dijadikan kantor, gudang dan rumah produsi dengan jumlah karyawan 2 orang, Wednes Aria Yuda menceritakan pengalamannya memasarkan produk coklatnya melalui teman-teman terdekatnya baik itu teman sekolah, teman kuliah, maupun teman saat nongkrong bersama. Dengan membangun jaringan relasi pertemanan tersebut, Cokelat Ndalem yang awalnya mengeluarkan 9 rasa yang terbagi menjadi 3 lini rasa. Sekarang sudah ada 18 rasa dalam 5 lini rasa yaitu lini rasa klasik, lini rasa pedas, lini rasa rempah nesia, lini rasa wedangan, dan lini rasa kopinesia. Untuk cokelat yang paling banyak di minati adalah lini rasa kopinesia, dan lini rasa klasik.
Pembicara kedua Dr. Ir. Wahyu Supartono. Mengulas materi kebijakan pangan nasional tahun 2019. “Lima prioritas nasional tersebut adalah pertama pembangunan manusia melalui pengurangan kemiskinan dan peningkatan pelayanan dasar. Kedua, pengurangan kesenjangan antarwilayah melalui penguatan konektivitas dan kemaritiman. Ketiga, peningkatan nilai tambah ekonomi melalui pertanian, industri, dan jasa produktif. Keempat, pemantapan ketahanan energi, pangan, dan sumber daya air. Kelima, stabilitas keamanan nasional dan kesuksesan pemilihan umum.
Beliau menyampaikan ketahanan Pangan merupakan salah satu prasyarat utama bagi semua negara baik negara yang berkembang maupun negara maju agar keamanan dalam negerinya dapat diciptakan. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat mempertahankan hidup dan karenanya ketersediaan pangan bagi setiap orang merupakan hak azasi dan layak untuk dipenuhi. Berdasarkan fakta dilapangan masalah pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk setiap saat di suatu wilayah menjadi sasaran utama kebijakan pangan bagi pemerintahan suatu negara.
Ika Dyah Kumalasari PhD. (Ketua Program Studi Teknologi Pangan menyampaikan “ Studium General ini merupakan agenda kuliah perdana Program Studi Teknologi Pangan FTI UAD yang bertujuan untuk menambah motivasi mahasiswa untuk menghadapi kuliah semester Gasal 2018/2019. Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan agenda Program Studi Teknologi Pangan selama satu semester yang akan dilalui bersama.