Mahasiswa UAD Menciptakan “KALILIR” Solusi Hemat Penganti Bahan Kabel Tembaga
(FTI Press) Indonesia merupakan negara yang sangat luas dan makmur kekayaan Indonesia tidak perlu diragukan lagi karena Indonesia memiliki lautan yang luas dan tanah yang subur tetapi sangat disayangkan bahwa masih banyaknya daerah di Indonesia yang masih belum merasakan listrik yang mengaliri perumahan mereka karena mahalnya harga kabel listrik. “Indonesia merupakan negara dengan ekonomi yang terus mengalami geliat pertumbuhannya, namun dibalik itu, masih banyak daerah di Indonesia yang masyarakatnya belum bisa menikmati sumber daya energi, seperti energy listrik” (Said, 2016).
Permasalahan yang sedang dihadapi oleh sebagian masyarakat yaitu mahalnya harga kabel listrik yang berbahan baku dari tembaga. Selain itu bahan baku tembaga yang sumber raw materialnya akan habis dimasa yang akan datang. Dengan permasalahan tersebut mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan dengan nama Tim KALILIR mencari solusi permasalahan mahalnya harga kabel listrik tembaga dan penghematan sumber daya alam untuk negara Indonesia.
Solusi tepat guna yang ditawarkan oleh KALILIR yaitu dapat membantu rakyat Indonesia untuk bisa mendapatkan kabel listrik dengan harga terjangkau. KALILIR menggunakan air garam sebagai pengganti tembaga untuk menghantarkan listrik, sehingga akan memangkas biaya pembuatan kabel listrik menjadi lebih terjangkau dan lebih efektif. Penggunaan air larutan garam karena air garam mengandung ikatan ion atau NaCl yang terjadi akibat adanya perpindahan elektron dari suatu atom ke atom yang lain, ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan atom yang menangkap elektron (non logam) sehingga dapat menghantarkan listrik.
Tim KALILIR ini terdiri dari mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) yang terdiri dari Harri Maliansyah, Dimas Yusuf Ariyanto, dan Muhammad Adhzerian, dengan dosen pembimbing Muhammad Faishal, S.T., M.Eng.
/(ns)