Ir. Eko Nurmianto, M.Eng.Sc., D.E.R.T. “ Membangun Jiwa Technopreneur Untuk Mahasiswa”
(FTI Press) Technopreneurship sudah seharusnya didorong pengembangannya oleh pemerintah. Dengan bertambahnya jumlah mereka inilah, maka bangsa Indonesia akan mampu menjadi bangsa yang ”berdaya saing” pada tataran persaingan global. Technopreneur tidak sekedar menjual barang komoditas ataupun barang industri yang persaingan pasarnya relatif sangat ketat. Mengingat bahwa technopreneur adalah merupakan solusi untuk meningkatkan daya saing bangsa, maka sudah seharusnya muatan technopreneur ini dimasukkan dalam kurikulum Pendidikan Tinggi. Masuknya muatan technopreneur dalam kurikulum Pendidikan Tinggi ini dapat berupa mata kuliah dengan SKS tersendiri maupun dengan penguatan model kurikulum berbasis kompetensi. Hal tersebut disampaikan Ir. Eko Nurmianto, M.Eng.Sc., D.E.R.T. (Praktisi dan Dosen Pascasarjana ITS) dalam acara Workshop dengan tema “ Membangun Jiwa Technopreneur”. Acara yang berlangsung pada hari Senin 26 September 2016 tersebut diikuti seluruh dosen Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD).
Mahasiswa sebagai kaum terpelajar harus mampu memberikan kontribusinya bagi masyarakat. Hal kecil yang dapat dilakukan yaitu dengan menggagas sebuah usaha. Karena di lingkungan kampus banyak sekali peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan, selain sebagai media pembelajaran juga dapat digunakan sebagai penghasilan tambahan. Hal lain yang mendukung, yaitu perguruan tinggi ada mata kuliah kewirausahaan sehingga mahasiswa bisa menjadi subjek technopreneur, karena mahasiswa memiliki analisa dan pemikiran yang kritis. Technopreneur merupakan jantung ilmu yang diterima mahasiswa untuk meningkatkan kreatifitas maupun menciptakan peluang-peluang baru yang bersifat ergonomi. Dengan berbagai kelebihan dan peluang yang dimiliki mahasiswa tersebut, sangatlah ideal jika mahasiswa sebagai subjek atau pelaku utama untuk merintis dan mengembangkan technopreneur di Indonesia.
Harapan diselenggarakan Workshop kali ini, Program Studi Teknik Industri memiliki gambaran serta model kurikulum yang tepat untuk diimplementasikan melalui kurikulum berbasis kompetensi, sehingga unsur – unsur penunjang technopreneur merupakan komponen yang sangat penting untuk dimasukkan sebagai faktor soft skill fase awal yang sangat menentukan keberanian calon lulusan Perguruan Tinggi dalam mengimplementasikan spirit technopreneur yang telah diprogramkan. /(ns)