Kolaborasi Dosen FTI UAD Membuat Pakan Ikan Mandiri Bagi kelompok Petani Ikan Mina Karanglo dan Mina Muda Karanglo, Tlogoadi, Mlati, Sleman
(FTI Press) Pemenuhan kebutuhan ikan bagi masyarakat di Indonesia maupun dunia, semakin mengandalkan produksi dari kegiatan budidaya. Di Yogyakarta, angka konsumsi ikan mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), pada kurun waktu 2013-2014 terdapat kenaikan pertumbuhan konsumsi ikan sebesar 30 -96%. Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang baik dan sehat, serta harganya pun relatif lebih murah dibandingkan daging.
Ikan hasil budidaya memiliki keunggulan antara lain ukurannya relatif seragam, kesinambungan produksinya lebih terjamin, dan jenisnya juga dapat disesuaikan dengan permintaan. Secara ekonomis, pengembangan budidaya perikanan di berbagai daerah telah memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan masyarakat, Para petani ikan memiliki masalah umum, yaitu biaya produksi pakan yang cukup tinggi. Hal itu menyebabkan keuntungan yang diperoleh para petani ikan berkurang. Permasalahan itu juga dialami yang terletak di Dusun Karanglo, Tlogoadi, Mlati, Sleman.
Pakan ikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mendukung efisiensi biaya produksi. Kalkulasi secara umum, memberikan keterangan bahwa komponen pakan memberikan kontribusi cukup besar (50-70%) terhadap total biaya produksi budidaya ikan. Prosentase kontribusi pakan tersebut berkaitan erat dengan intensitas pembudidayaan ikan. Biaya pakan ikan yang tinggi dan masalah penyakit ikan, menyebabkan keuntungan berkurang. Petani ikan yang tidak mampu mencukupi kebutuhan konsumsi pakan itu, biasanya memberikan pakan tambahan berupa rumput dan daun. Namun, hal itu menyebabkan perkembangan ikan menjadi lambat.
Menyikapi masalah yang dialami kelompok petani ikan di daerah Sleman, Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs. dan Okka Adiyanto,STP., M.Sc. Dosen Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (FTI UAD) Yogyakarta, melakukan pengabdian yang dibiayai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi tahun pelaksanaan 2018. Kegiatan pengabdian itu meliputi pelatihan, pengujian dan pemantauan pembuatan pakan ikan mandiri, yang dilakukan kelompok petani ikan Mina Karanglo dan Mina Muda Karanglo.
“Pengabdian tersebut salah satunya untuk menekan biaya produksi budidaya ikan. Pada pelatihan dan penyuluhan tersebut “menurut Okka Adiyanto, petani ikan diberikan pengetahuan tentang syarat pakan berkualitas, bahan dan kandungan pakan, perhitungan protein pakan, perhitungan biaya pakan, cara produksi pakan mandiri, dan pengujian pakan.
Fiftin Novianto saat ditemui reporter fakultas menyampaikan “Pakan hingga saat ini masih menjadi kendala dalam budidaya perikanan. pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha budidaya ikan. ketersediaan pakan yang berkualitas, menjadi sangat penting. Sehingga kolaborasi antara dosen Teknik Informatika danTeknik Industri tersebut melakukan penyuluhan produksi pakan ikan. Pelaksanaan pengabdian mengundang pakar dari Sukabumi, Jawa Barat, yang memiliki workshop pelatihan budidaya ikan dan pakan mandiri.
Penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2018 lalu di rumah ketua Mina Karanglo. Disamping melakukan penyuluhan Tim dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan ini juga membuatkan mesin pelet apung, dengan proses kerja mesin pelet apung untuk pembuatan pakan berupa pencampuran, pencetakan dan pengeringan. “Pembuatan pakan harus sesuai dengan syarat pakan berkualitas, yaitu bergizi tinggi, beraroma kuat, mudah dicerna, tahan dalam air, lebih kecil dari bukaan mulut ikan dan tidak mengandung bahan yang berbahaya,” terang Fiftin Noviyanto, yang menambahkan, dedak halus dan ampas tahu dipilih sebagai bahan baku nabati pakan berdasarkan ketersediaan di lingkungan mitra.
Kini, Kelompok Mina Karanglo dan Mina Muda Karanglo telah berhasil membuat pakan ikan secara mandiri dan mengurangi biaya produksi budidaya ikan yang dikelolanya. Diharapkan, petani ikan dapat dengan mudah memproduksi pakan mandiri yang berkualitas. Dampak positif dari pelaksanaan pengabdian ini, mampu meningkatkan pendapatan dengan mengurangi biaya produksi, kerja sama, serta sinergi yang berkelanjutan tersebut akan menjadikan semua permasalahan menjadi mudah untuk diatasi. /(ns)